JAKARTA – Panitia penyelenggara Piala Gubernur Kaltim 2016 akhirnya memohon maaf kepada Tim Transisi. Hal ini terkait panitia yang belum berkoordinasi dengan Asosiasi Wasit dan Perangkat Pertandingan Profesional Indonesia (AWAPPI). Surat permohonan maaf itu dikirimkan panitia Kamis 22 Januari 2016 malam.
Dalam surat itu panitia juga menyatakan siap berkoordinasi dan melibatkan wasit dan perangkat pertandingan dari AWAPPI. Selain itu panitia juga berjanji tidak akan menggunakan atribut dan logo PSSI. Hal itu sesuai dengan perintah dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Bersama surat balasan itu, panitia turnamen juga melampirkan surat dari Gubernur Kaltim selaku Ketua Steering Committee (SC). Surat tersebut berisi permohonan wasit dan pengawas pertandingan kepada AWAPPI untuk bertugas di Piala Gubernur Kaltim 2016.
Atas munculnya surat balasan dan permohonan maaf ini, BOPI dijadwalkan memanggil panitia Piala Gubernur Kaltim 2015, Senin 25 Januari 2016. Pemanggilan dilakukan untuk pembicaraan lebih lanjut mengenai rekomendasi penyelenggaraan turnamen. Piala Gubernur Kaltim 2016 rencananya digulirkan mulai 6 Februari mendatang.
Hal ini membuat jajaran manajemen Sriwijaya FC angkat bicara. Manajer SFC Nasrun Madang mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur, yang semulanya direncanakan akan kick off, 6 Februari nanti, batal digelar. Menyusul, tindakan ultimatum yang dilalukan tim transisi. Kita tunggu kepastian. Tim akan tetap latihan seperti biasa,” kata Nasrun.
Lanjut pria yang juga Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi provinsi Sumatera Selatan ini, turnamen yang akan diikuti dua belas tim tersebut, merupakan agenda jangka pendek yang akan dilalui skuad Laskar Wong Kito. “Untuk Jangka panjangnya yaitu, Indonesia Super Competition yang akan bergulir di bulan Maret hingga November. Jadi meskipun turnamen GKT batal, pemain dan pelatih tetap eksis menjalani latihan, untuk menghadapi turnamen ISC,” urainya. (kie)
↧
Panpel Minta Maaf ke Tim Transisi
↧