BANDUNG – Asa Sumsel untuk menambah medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar tertutup sudah. Rabu (28/09), Sumsel menutup perolehan medali dengan perak dari cabor gulat, dan perunggu sumbangan biliar.
Gulat atas nama Kuanto yang berhasil menyumbang medali perak. Kepastian pegulat Sumsel ini mendapatkan medali perak setelah Kuanto kalah 2-0 dari pegulat tuan rumah Jabar, Aditia di babak final kelas 96 kg yang digelar di GOR Saparua Bandung, Rabu (28/9). Menjadi penyumbang medali terakhir bagi Sumsel memiliki rasa kebanggan tersendiri dari Kuanto. Ia secara pribadi meminta maaf karena gagal menutup cabor terakhir dengan raihan medali emas.
“Tadi saya bermain sudah sangat maksimal. Tapi sayang harus kalah dari lawan. Mungkin rezeki PON Jabar hanya sampai di sini (medali perak, red),” ujarnya usai pertandingan.
Kuanto pun dengan tegas akan segera melupakan kegagalannya di pesta olahraga empat tahunan tersebut. Kini ia akan fokus untuk ke jenjang lebih tinggi yakni dapat menembus Pelatihan Nasional (Pelatnas) dan bisa berlaga di Asian Games yang bakal digelar di Palembang 2018 nanti.
“2017 akan dipanggul untuk mengikuti seleksi timnas. Semoga saja saya dapat lolos dan memperkuat Indonesia di Asian Games nanti,” harap dia. Satu tambahan medali perak itu, membuat Sumsel masih tetap tertahan di peringkat 18 dengan raihan 6 emas, 11 perak dan 13 perunggu.
Selain Kuanto, di hari terakhir PON Sumsel mendapatkan satu medali perak dari cabor gulat atas nama Wayan dan Sumbangan perunggu dari pebiliar Kui Ciong.
Sementara Chief de Mission (CDM) PON Sumsel, M Adil mengaku puas atas penampilan Kuanto yang mampu menembus babak final. Adil menyebut, laga pamungkas memang sangat berat. Terlebih yang dihadapi adalah atlet tuan rumah yang memiliki motivasi berlebih dan didukung penuh oleh suporter.
“Final ini penuh perjuangan kita menghadapi tuan rumag. Harapannya memang emas di cabor terakhir ini. Tapi kita cukup puas. Pertandingan juga berjalan fair,” tandasnya.
Terpisah, ketua harian KONI Sumsel H Nasrun Umar menjelaskan, perjuangan seluruh atlet Sumsel sudah maksimal. “Semua tentu patut diapresiasi, tapi tetap ada evaluasi,” pungkasnya. (kie)