Palembang-Situasi Sriwijaya FC saat ini yang berada di jurang degradasi mendapat sorotan dari pelatih Barito Putera Jacksen F Thiago. Pria asal Brasil itu menyebut tim Laskar Wong Kito menurun karena ada faktor politik dan non teknis.
“Saya nilai tim ini (Sriwijaya FC) dibangun untuk menjadi juara. Jadi dari aspek teknis tidak, pengaruhnya faktor politik dan non teknis. Sriwijaya FC itu satu persatu materi pemainnya jauh lebih bagus dari Barito, semua berpengalaman,” kata Jacksen dalam sesi jumpa pers di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (11/11/18) sore.
Jacksen menyebut dengan lancar materi pemain Sriwijaya FC dimulai dari Teja, Marckho, Zalnando, Alan, Goran, Alhadji, Yu Hyun Koo, Esteban, Manu Jalilov, Nur Iskandar, Yogi Rahadian. Situasi Sriwijaya FC yang di bibir jurang degradasi, dikatakan Jacksen justru membahayakan timnya.
“Pasti Sriwijaya FC akan menggunakan segala cara untuk menang. Pokoknya kita harus melakukan sebaik mungkin,” sebut Jacksen.
Tidak dapat dipungkiri, Sriwijaya FC memang sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa lolos dari degradasi. Kabar baiknya, tim Laskar Wong Kito telah melewati sanksi penutupan tribun Utara dan Selatan pada laga kandang.
Pelatih Sriwijaya FC Alfredo Vera mengaku sangat senang dan berharap akan banyak penonton yang memberikan dukungan. Menurutnya, Sriwijaya FC saat ini sangat membutuhkan supporter.
“Lebih bagus banyak supporter. Sekarang kita tidak dalam posisi nyaman, pasti perlu supporter,” harap Alfredo.
Dalam latihan pamungkasnya, Alfredo terus mengasah kemampuan anak asuhnya dalam memainkan strategi di atas lapangan. Pria asal Argentina itu memberikan banyak instruksi kepada para pemain mengenai pemahaman taktik.
“Para pemain semakin bagus dalam memahami keinginan saya. Ini jauh lebih bagus, mudah-mudahan kita menang,” urainya.
Sedangkan wakil ketua tim SAR H Hendri Zainuddin mengingatkan perlunya doa dan dukungan masyarakat Sumatera Selatan untuk Sriwijaya FC. Pihaknya menjanjikan bonus Rp 100 juta apabila meraih kemenangan atas Barito.
“Kita support penuh urusan non teknis. Kami minta tim fokus bertanding sebaik mungkin di atas lapangan,” pungkasnya.
Terpisah, dalam rilis yang dikirimkan media officer Sriwijaya FC dinyatakan bahwa H Dodi Reza Alex sudah tidak lagi menjabat presiden Sriwijaya FC. “Sebenarnya saya sudah tidak lagi di Sriwijaya FC, sudah sejak beberapa bulan lalu. Semua sudah saya serahkan ke bapak Muddai Madang (Direktur Utama PT SOM). Tapi, sesuai janji saya, Sriwijaya FC ini akan tetap diperhatikan, maka saya keluarkan dana pribadi untuk bonus,” kata Dodi.
Dodi mengatakan dirinya hingga kini masih menaruh perhatian terhadap Sriwijaya FC. Namun, lantaran jabatan sebagai Bupati Musi Banyuasin membuat dirinya harus mengambil keputusan penting meski hampir sembilan tahun bersama Laskar Wong Kito. Menurutnya, keputusan itu merupakan keputusan terbaik untuk kemajuan Sriwijaya FC sebagai klub kebanggaan masyarakat Sumsel.
“Saat ini saya sudah istirahat, saya pun berharap ada pihak lain yang mau mengantikan yang tentunya mau berkorban, bukan hanya finansial tapi juga waktu dan tenaga untuk Sriwijaya FC,” pungkasnya. (kie)